Sunday, October 04, 2020

Covid-19 tidak menakutkan kah

Bapak penderita jantung, 
Ibu diabetes.
Anak pertama menderita hiv
Anak kedua menderita kanker 
Mereka semua sedang menemani anak ketiga yang  kena demam berdarah. 

Seminggu kemudian, anak yang sedang demam berdarah itu sembuh. Lalu datanglah temannya yang adalah aktivis anti masker dan tidak percaya pandemic ini semenakutkan seperti kata media, makan bersama sekeluarga, merayakan sembuhnya anak bungsu itu.


Dan dua minggu kemudian anak ketiga itu menjadi yatim piatu sebatang kara. Bapaknya, ibunya, kakak kakaknya mati lebih cepat karena temannya yang berkunjung adalah orang positif covid tanpa gejala.

Pertanyaan, jika temannya tidak berkunjung, apakah keluarga itu masih bersama?

Covid-19 tidak seganas hiv aids, kanker, jantung, gagal ginjal ataupun diabetes karena masih bisa sembuh. Tapi, Covid-19 adalah pandemic paling mematikan karena kemampuannya menular antar manusia. Dan setiap orang yang sehat yang terkena virus corona ini, bisa menjadi agen pembunuh orang lain. 

Media melebih lebihkan? Kenapa heran? Memang media hidup dari berita melebih lebihkan. Kan? Ingat waktu ramenya bom teroris? Tiap hari berita teroris. Orang jadi menghindar mall. Dan ingat waktu pilpres? Yang ikut berperan bikin keluarga terpecah dengan segala liputan antar kubu? Media.

Yang bilang situasi ini tidak menakutkan, adalah orang orang yang melegalkan "pembunuhan" kepada orang orang beresiko tinggi. 

"Ahh, kan yg mati itu karena ada penyakit bawaan", seriusan??!! Jadi mereka layak "dibunuh" ? 

Yang ikut mengatakan bahwa situasi pandemic ini terlalu dilebih lebihkan,  mereka sama bahayanya dengan yang mereka tuduh menakut nakuti. 

Orang jahat dan korup mencari untung dari pandemic akan selalu ada. Tapi janganlah kita mengorbankan kewaspadaan dan kewarasan hanya karena terfokus mengantisipasi orang orang tersebut. Antisipasilah pandemic nya! 

No comments: